Senin, 15 Juni 2009

Renungan Waisak

RENUNGAN WAISAK 2553 BE

(Semangat Untuk Mengejar Impian)

2553 tahun yang lalu lahirlah seorang Maha Bodhisatva dari Surga Tursita, beliau lahir di kerajaan sebagai putra mahkota. Kehidupannya bergelimang harta, apapun yang beliau inginkan selalu terpenuhi. Tetapi hal itu tidak membuat beliau gembira, beliau merasa ada yang kurang di dalam hidupnya. Setelah melihat 4 peristiwa (Orang tua, orang sakit, orang mati, dan pertapa) beliau memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa.

Kehidupan pertapa beliaupun di lalui dengan tidak mudah, setelah belajar dari guru-gurunya beliau merasa belum mendapatkan apa yang di harapkan sehingga beliau memutuskan untuk mencari sendiri hakekat kehidupan yang sebenarnya. Beliau mulai menjalani kehidupan pertapa sendiri dengan cara menyiksa diri, selama bertahun-tahun beliau menyiksa diri sampai kurus kering tetapi beliau tidak juga menemukan hakekat kehidupan yang sebenarnya. Suatu ketika beliau mendengar seseorang yang berbicara bahwa jika senar gitar terlalu kendur maka suaranya akan hilang, jika senar gitar di pasang terlalu kencang maka akan putus, setelah mendengar perkataan tersebut beliau akhirnya sadar bahwa cara meyiksa diri merupakan suatu kesalahan.

Akhirnya beliau memutuskan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya agar lebih baik lagi, hal ini mendapatkan pertentangan dari kelima pertapa yang bertapa bersama beliau yang kemudian meninggalkan beliau karena di anggap telah gagal. Dengan tekad yang kuat beliau memutuskan untuk mencari sendiri hakekat kehidupan yang sebenarnya. Beliau duduk di bawah pohon Bodhi dan bertekad untuk tidak pergi dari pohon tersebut sebelum mengerti tentang hakekat kehidupan yang sesungguhnya. Hingga pada akhirnya beliau berhasil mencapai penerangan sempurna, mengerti hakekat hidup yang sesungguhnya.

Setelah mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha, beliau merasa ragu untuk mengajarkannya kepada makhluk lain. Tetapi atas permohonan Brahma Sahampati, beliau akhirnya mulai mengajarkan apa yang telah beliau ketahui kepada makhluk lain. Di mulailah pembabaran dharma yang beliau temukan kepada makhluk lain, 5 orang pertapa menjadi murid yang pertama dan beliau mengajarkan tentang Hukum Kesunyataan. Maka sejak saat itulah Tiratana (Buddha, Dharma, dan Sangha) terbentuk.

Pembabaran dharma oleh Hyang Buddha tetap saja mendapatkan suatu masalah, diantaranya ada orang yang tidak suka dengan kehadiran Hyang Buddha. Salah satunya adalah Devadatta yang tidak suka dengan ketenaran Hyang Buddha, Devadatta berniat untuk membunuh Hyang Buddha, memecah belah Sangha. Tetapi hal itu tidak membuat Hyang Buddha menjadi tidak bersemangat dalam membabarkan Dharma, beliau tetap mengajarkan Dharmanya kepada setiap makhluk yang beliau temui. Sampai akhirnya hukum Anicca yang memaksa beliau untuk pergi meninggalkan dunia, Hyang Buddha mencapai parinirvana dengan menorehkan sejarah dan mengajarkan bagaimana cara hidup yang sesungguhnya, sehingga beliau sampai saat ini masih di kenang dan ajarannya masih di praktekkan oleh siswa-siswa Hyang Buddha.

Dari sejarah di atas, ada suatu hal yang perlu kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Salah satunya adalah kita harus memiliki semangat untuk mencapai impian kita tentu saja impian yang baik bukan yang jahat. Kita tidak boleh merasa malas dalam mengejar impian kita walaupun mengalami gangguan, kita harus penuh semangat agar impian kita tercapai.

Seperti halnya Hyang Buddha yang tidak pernah lelah mencapai yang diinginkannya, dari mulai beliau kecil, bertapa di hutan, membabarkan Dharma, sampai beliau mencapai Parinirvana, beliau tetap mengobarkan api semangat dalam hatinya. Walaupun beliau mendapat gangguan dan halangan, beliau tetap tegar dan penuh keyakinan akan yang dikerjakannya.

Di dalam Sutra Delapan Kesadaran Agung, di Kesadaran Agung yang Keempat di jelaskan bahwa kemalasan akan membuat seseorang merosot, ia harus berusaha terus-menerus penuh semangat (virya). Hanya dengan cara inilah, ia akan dapat menghancurkan semua kejahatan noda batin (klesa), mengatasi empat setan dan menguasai mereka, untuk keluar dari penjara lima factor kehidupan yang merupakan kemelekatan.

Sudah jelas sekali disebutkan dalam sutra tersebut bahwa orang yang malas tidak akan bisa mencapai impiannya bahkan bisa menimbulkan kemerosotan dalam dirinya. Hanya dengan semangatlah maka seseorang bisa menghancurkan kilesa-kilesa yang ada dalam dirinya, atau di dalam hal duniawi seseorang yang bersemangat bisa menjadi sukses dan mencapai segala hal yang dia impikan.

Waisak pada tahun ini mari kita jadikan suatu renungan bahwa untuk mencapai segala sesuatu membutuhkan kerja keras dan membutuhkan semangat yang tinggi. Kita tidak boleh di kalahkan oleh rasa malas yang ada dalam diri kita, kita harus bisa meningkatkan kualitas diri kita dengan penuh semangat.

Selamat Waisak 2553 BE/2009

Semoga Semua Makhluk Hidup Beruntung Dan Berbahagia

Svaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar